Budidaya Tanaman Hidroponik, Manfaatkan Lahan Pekarangan dan Bahan-bahan Bekas menjadi Produktif

12 Desember 2018
I Wayan Wiranata
Dibaca 1.405 Kali
Budidaya Tanaman Hidroponik, Manfaatkan Lahan Pekarangan dan Bahan-bahan Bekas menjadi Produktif

Rabu, 12 Desember 2018 dilaksanakan hari pertama Pelatihan Teknologi Tepat Guna Budidaya Tanaman Hidroponik Desa Sulahan Tahun 2018 di Ruang Rapat Kantor Desa Sulahan . Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat Desa Sulahan bisa menjadikan lahan yang sempit menjadi lebih produktif. Pelatihan diikuti oleh Tim Penggerak PKK Desa Sulahan dan ibu-ibu rumah tangga. Dalam kesempatan tersebut Perbekel Desa Sulahan, I Dewa Made Karyana memberikan apresiasi yang sangat baik agar nantinya bisa dilanjutkan kan dikembangkan. Hal itu dikarenakan pembangunan ekonomi kemasyarakatan memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui sumber pendapatan; serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan.

I Made Gastawan, SP., narasumber dalam pelatihan tersebut menjelaskan Hidroponik adalah salah satu sistim budidaya tanaman yang menggunakan media air dengan penambahan nutrisi, sebagai media tanam. Sistim budidaya ini dapat dilakukan pada lahan sempit atau lahan pekarangan sehingga mudah dilakukan , waktu panen bisa lebih cepat dan lebih sehat. Serta dapat dilakukan baik secara horizontal maupun verrtikal. Budidaya tanaman hidroponik bisa dilakukan dengan memanfaatkan barang-barang bekas selain pipa paralon,seperti botol plastic, toples , gelas plastic, dan benda-benda yang dapat menampung air sebagai media tanaman hidroponik.

Jenis-jenis tanaman yang sering di tanaman dengan sistim hidroponik adalah jenis tanaman sayur-sayuran, baik sayuran yang berupa daun , misalnya tanaman sawi, kangkung, pokcai,seledri dan sebagainya, maupun jenis sayuran yang menghasilkan buah seperti tomat, cabe dan sebagainya. Jenis sayuran ini sering ditanam, karena umurnya relatip lebih pendek sehingga lebih cepat panen.

Hidroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida maupun pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan dan sayuran yang dihasilkan akan lebih sehat. Bertanam dengan hidroponik akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia, yang pastinya sehat buat kita semua.

Pembuatan tempat media tanam bisa menggunakan Pipa Paralon dan Botol Plastik. Pipa paralon yang bagus digunakan adalah pipa paralon yang berwarna putih. Pipa yang digunakan berdiameter 3 dm, dengan jarak tanan 9 – 15 cm atau di sesuaikan dengan jenis tanaman,diameter lobang penanaman di sesuaikan dengan ukuran netpot/pot hidroponik. Botol plastic juga bisa digunakan untuk  membuat tempat media tanam hidroponik, dengan cara memotong setengah bagian botol plastic, bagian bawah botol dapat digunakan sebagai tempat nutrisi dan bagian atas botol digunakan sebagai tempat tumbuhnya tanaman.

Penyemaian bibit dilakukan dengan menggunakan, rockwol, atau busa, arang sekam. Penyemaian dilakukan dengan, menanam biji langsung pada rokwol atau pada media penyemaian, biji yang ditanam disesuaikan dengan sayur yang akan ditanam, misalnya untuk sayuran pokcay biji yang ditanam hanya 1 biji pada media penyemaian, sedangkan sayuran yang lebih kecil, bisa ditanami 3- 5 biji per media penyemaian untuk tanaman yang lebih kecil seperti sawi atau kangkung.

Penanaman bibit bisa dilakukan pada saat bibit atau setelah minimal memiliki 2 atau 3 helai daun, dengan cara memindahkan langsung pada netpot yang akan ditanami. Penanaman atau pemindahan bibit sebaiknya dilakukan pada sore harinya, untuk menghindari terik matahari.

Pemupukan atau penambahan nutrisi pada media air dilakukan bersamaan pada saat pemindahan bibit ke netpot. Dan dilakukan penambahan setiap 2 atau 3 hari sekali, atau pada saat media air berkurang akibat penguapan. Pupuk yang digunakan secara umum adalah pupuk yang mengandung unsur makro dan unsur mikro. Pada materi ini kami akan menggunakan pupuk organic bioboost, sehingga lebih aman buat lingkungan, dan tidak berbahaya bagi keluarga, dan sesuai dengan anjuran pemerintah untuk lebih banyak menggunakan pupuk organic. Pupuk bioboost digunakan sebagai campuran media untuk menambah nutrisi pada media air. Dengan dosis pemberian 10 ml per 5 liter air.

Sistim pengairan pada hidroponik ini , dilakukan dengan sistim DFT yaitu sistim pengairan dengan penggenangan. Sistem ini memiliki keunggulan, apa bila pompa padam pada saat listrik mati maka tanaman tidak akan mengalami kekurangan air, shg tanaman masih bisa tumbuh dengan baik (Wira;)