Desa Sulahan Sadar KB, Wujudkan Generasi Berkwalitas!

23 November 2018
I Wayan Upadana
Dibaca 670 Kali
Desa Sulahan Sadar KB, Wujudkan Generasi Berkwalitas!

Jum’at (23-11-2018), dilaksanakan Pembinaan dan Penyuluhan Keluarga Berencana (KB) Tahun 2018 yang bertempat di Gedung Serba Guna sebelah Selatan Kantor Desa Sulahan. Adapun tujuan dilaksanakan pembinaan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat umum akan pentingnya KB. Jumlah peserta yang dihadirkan berjumlah 80 orang meliputi 8 orang perwakilan masing-masing Banjar Dinas. Peserta tersebut dari unsur Istri/Ibu Kelian Banjar Dinas, Kader-Kader PKK se-Desa Sulahan, dan masyarakat umum se-Desa Sulahan. Hadir Ni Wayan Sumertiyani selaku PKB Mahir dari UPT. DPPKBP3A Kecamatan Susut selaku narasumber dalam pembinaan tersebut. Adapun materi yang disampaikan dalam pembinaan ini tentang “KB” meliputi materi dibawah ini;

Jenis-Jenis Keluarga Berencana (KB):

Keluarga Berencana Alami (Tanpa Alat)

  1. Senggama Terputus (Pull Out Method)

Metode kontrasepsi ini adalah salah satu yang paling sering digunakan dan juga yang paling tua.

Senggama terputus mewajibkan pria untuk mengetahui betul kapan spermanya akan keluar. Cara ini tidak dianjurkan oleh dokter karena sang pria sering kali tidak mampu mengontrol diri dan gagal mengeluarkan spermanya di luar.

Metode ini dilakukan sama seperti bersenggama biasa, tetapi pada puncak senggama, penis dikeluarkan dari vagina dan sperma dikeluarkan di luar.

  1. Sistem Kalender (Pantang Berkala)

Dengan mengetahui betul masa subur sang istri, maka pasangan dapat mencegah terjadinya kehamilan. Umumnya cara ini digunakan agar istri cepat hamil, tetapi dapat juga digunakan sebaliknya.

Metode kontrasepsi ini menganjurkan agar pasangan tidak bersenggama saat istri sedang dalam masa subur.

Kontrasepsi Sederhana Dengan Alat

  1. Kondom

Kondom adalah alat kontrasepsi yang sangat popular di kalangan masyarakat. Popularitas kondom terus meningkat karena dalam sebuah penelitian di laboratorium membuktikan bahwa kondom sangat efektif dan aman untuk digunakan. Selain itu, kondom juga dapat mencegah berbagai macam penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.

Kondom adalah sebuah kantung karet tipis tidak berpori dan biasanya berbahan dasar lateks. Alat kontrasepsi ini digunakan untuk menutupi alat kemaluan pria sebelum penetrasi dilakukan.

Selain tidak memiliki efek samping, kondom sangat murah dan mudah untuk didapatkan.

  1. Diafragma

Diafragma adalah kap berbahan dasar lateks yang berbentuk bulat cembung. Sebelum berhubungan seksual, alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam vagina untuk menutupi serviks.

Cara kerja diafragma adalah dengan menahan laju sperma agar tidak dapat mencapai sel telur.

Beberapa jenis kontrasepsi diafragma adalah: coiled wire (coil spring)flat metal band (flat spring), dan arching spring.

  1. Pil Keluarga Berencana (Pil KB)

Pil KB pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960. Pil tersebut adalah obat keluarga berencana yang dapat mencegah kehamilan jika diminum. Pil KB dipercaya dapat mencegah kehamilan hingga lebih dari 99%, yang berarti dari 1000 wanita yang mengkonsumsinya, hanya kurang dari 10 orang yang hamil.

Pil KB adalah solusi metode kontrasepsi efektif yang bersifat sementara.

Cara kerja pil KB adalah dengan menggunakan hormon estrogen dan progestron untuk memicu pengentalan lendir serviks dan membuat dinding rongga rahim tidak siap untuk ovulasi.

Perlu diketahui bahwa pil KB tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui. Penggunaan pil KB harus dihentikan selama kurang lebih 6 bulan sebelum menyusui bayi.

  1. Suntik KB

Suntik KB adalah metode kontrasepsi yang mencegah kehamilan dengan suntikan hormon yang umumnya dilakukan sebulan atau 3 bulan sekali.

Selain memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 99%, suntik kb juga praktis, efektif, dan aman untuk dilakukan.

  1. KB Implan (KB Susuk)

KB implan atau yang biasa disebut alat kontrasepsi bawah kulit adalah metode kontrasepsi dengan menyusupkan sebuah implan kecil di dalam lengan bagian atas.

Bentuknya mirip seperti sebuah tabung kecil dan ukurannya kurang lebih mirip dengan sebatang korek api.

Implan tersebut mengandung hormon progestin yang dikeluarkan sedikit demi sedikit. Setelah dipasang, KB implan dapat mencegah kehamilan selama 3 atau 5 tahun (tergantung jenisnya).

KB implan juga biasa disebut dengan KB susuk karena cara pemasangannya mirip dengan memasang susuk kecantikan.

  1. Vasektomi (Sterilisasi Pria)

Vasektomi adalah operasi kecil pada testis pria yang dilakukan untuk mencegah transportasi sperma. Vasektomi adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan karena bersifat permanen.

Metode sterilisasi ini akan membuat sperma untuk tidak lagi keluar bersamaan dengan air mani pada saat pria ejakulasi.

  1. Tubektomi (Sterilisasi Wanita)

Tubektomi atau ligasi tuba adalah operasi yang memotong dan menutup tuba falopi sehingga menghalangi sperma masuk ke tuba falopi dan membuat sel telur tidak dapat masuk ke dalam rahim.

Metode kontrasepsi ini bersifat permanen dan dapat dilakukan kapan saja setelah persalinan normal ataupun sesar.

  1. Spermisida

Spermisida adalah kontrasepsi yang berguna untuk membunuh sperma sebelum sampai ke uterus (rahim). Spermisida biasanya berbentuk gel, krim, atau tisu dan mudah untuk ditemui di apotek.

Cara menggunakan spermisida adalah dengan memasukkan benda tersebut ke dalam vagina atau mengoleskannya pada bagian atas penis. Spermisida digunakan kurang lebih 10 – 15 menit sebelum melakukan hubungan seksual.

  1. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

AKDR atau yang biasa disebut IUD (Intra Uterine Device) adalah salah satu alat kotrasepsi wanita yang terbaik. AKDR adalah sebuah alat yang terbuat dari plastik atau logam dan dimasukkan ke dalam uterus melalui kanalis servikalis.

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim mencegah pembuahan terjadi dengan mengubah transportasi tuba dalam rahim yang mempengaruhi sperma dan sel telur.

AKDR sangat efektif untuk digunakan dan tidak memberikan efek samping hormonal seperti pil KB atau suntik KB. Ibu menyusui juga dapat menggunakan AKDR karena tidak ada efek samping terhadap kelancaran ataupun kadar asi (air susu ibu).